Rabu, 15 Oktober 2008

Allah Sang Pembebas

V Allah sebagai pembebas
Allah menyatakan dan memperkenalkan diriNya ke tengah sejarah dunia, sebagai Allah yang membebaskan. Allah memperkenalkan diriNya melalui namaNya yang didalam nama itu terkandung jaminan masa depan dunia yang mengalami kebebebasan.[1] Allah adalah pencipta alam semesta, dunia dan hidup manusia. Allah mempercayakan dunia ini kepada manusia, supaya oleh manusia seluruh dunia mendapatkan berkat Allah. Allah peduli pada seluruh umat manusia dan menarik semua manusia ke arah pemenuhan manusia dalam kasih dan keadilan. Bumi ini diberikan kepada manusia sebagai sumber kehidupannya, maka manusia wajib mengembangkan dunia dan menggali setiap potensi yang ada di dunia sehingga seluruh umat manusia terpelihara dengan adil di dunia.
Allah memelihara dan mengasihi manusia, untuk itu Allah bertindak sebagai pembebas bagi manusia yang tertindas. Allah selalu identik dengan tugas pembebasan, sehingga Allah menjadi sumber kekuatan bagi manusia yang berjuang untuk pembebasan. Manusia harus berjuang demi nama Allah, atas nama Allah dan dalam nama Allah yang memanggil manusia pada keadilan, pembebebasan dan bergerak bersama-sama menuju tanah perjanjian.
Seperti yang dilakukan Allah bagi umatNya Israel dari perbudakan di Mesir. Aksi pembebasan harus dilakukan sebagai suatu proses yang terus menerus – suatu transformasi sosial – menuju keadilan dan pemebebasan yang dirancangkan Allah bagi dunia. Penindas dan yang tertindas bisa saja menjadi penghalang bagi suatu transformasi yang radikal. Tetapi Allah yang akan menyertai manusia yang berjuang untuk pembebasan, Ia yang akan memimpin dan mencukupi. Allah dalam kekudusan namaNya adalah adil, karena Ia adalah sang pembebas.[2]
Dalam PL dan PB, selalu dinyatakan bahwa Allah adalah Allah yang peduli pada kehidupan dan hubungan di antara sesama manusia dan ciptaan. Secara khusus, hubungan di antara sesama adalah kepedulian terhadap orang yang tertindas dan yang miskin.
[1] Lihat Keluaran 3: 7,10, 14 ; 6:6
[2] Tissa Balasuriya, Teologi Siarah (Jakarta: BPK-GM, 2004)

Tidak ada komentar: